Kamis, 12 Januari 2012

Clue from God

Sarah P. 
    

          “Rin, Ra, Fa,... buruan !” Alika nggak sabar melihat ke tiga temannya itu berjalan lambat sekali, padahal  kurang dari 2 menit lagi bel masuk berdering, tapi mereka tetap saja berjalan layaknya putri keraton.

“iyah ..iyah “ Tara mempercepat jalannya, diikuti Rurin dan Nifa. Tara adalah teman Alika yang  selalu terlihat perfeksionis, meski terlihat memaksakan  sesuatunya terlihat sempurna. Dan Rurin, temen tercuek yang pernah di miliki Alika, saking cueknya terkadang dia tidak sengaja memakai kerudung segi-4 terbalik. Alih –alih di rapihkan , tapi Rurin lebih suka membiarkannya. Sedangkan Nifa temen tercare  Alika, sampai-sampai terlihat seperti ibu untuk mereka, “kamu gag apa-apa kan ka? Udah pada makan belom, ayo makan entar sakit. Jangan keluyuran kemana-mana “ ,ampun deh.



“Ka, buku PR donk! Mau nyalin “ tanpa basa basi sedikit pun itu lah kebiasaan Rurin.
“nih,.. tapi jangan Copas banget , entar ketauan “. Pinta Alika sambil mengeluarkan bukunya dari tas.
          “iyee”.  Jawab Rurin seraya merebut buku PR Alika dan kembali ke tempat duduknya.
“ Ka, kamu SMA mau lanjutin kemana?” tanya Nifa pada Alika yang saat itu sedang asyik menulis .
“ emm,, ada sih kepikiran buat masuk SMA Negri tapi masih ragu “ jawabnya tak terlalu memikirkan.
“Ragu kenapa?”
“aku ragu mau masuk SMA Negri , apa mau Lanjutin ke Pesantren bareng kalian.
“oooooohhh, gitu . masuk pesantren aja nyok!” Nifa terlihat antusias.
“heeemm, masih belum tau Fa  ! kan aku bilang aku masih ragu.”
“ya elah, ngapain galau sih, udah masuk pesantren aja ! selain kita bisa bareng-bareng lagi, kamu juga lebih bisa dekat dengan Allah ! “ ucapnya dengan Nada promosi SPG di pusat pembelanjaan.
“ wedeeehhh, berat banget bahasanya “
“ihh..seriusan.masuk pesantren aja yah..yah..” . rayunya  sekali lagi.
“belum tau Nifaaaa!” jawab Alika geregetan.
“kenapa gag sholat Istiqoroh aja?” sambung Tara , yang baru datang.
“Istiqoroh solat apaan?” tanya Alika dengan wajah innocent,
“itu sholat minta petunjuk kalo kamu punya dua pilihan . jadi kalo kamu masih ragu mau milih suatu pilihan, kamu solat deh. Serahin semuanya sama Allah”
“prakteknya?”. Alika meletakan pensilnya dan melipat tangannya di meja , mencoba serius dengan ucapan Tara.
“ehhm aku ngerti sih,tapi susah jelasinnya, coba kamu tanya pak Har aja. Kan guru Agama” jawabnya masih terlihat serba tau, padahal Alika tau sekali dia sebenranya nggak ngerti praktek sholat istiqoroh itu gimana.
“ bilang aja gag tau, masih aja deh ngeles kayak bajaj “ keluh Alika dalam hati.

***

“assalamualaikum, pak Haryono nya ada Bu?” Tanya Alika pada salah satu guru di ruangan itu.
“oh, di sana nak, masuk aja” .jawab bu eka, salah satu staf di sekolah.
“makasih bu”. Alika berjalan menuju pak Har yang saat itu sedang khusyuk membaca Al Quran.
“assalamualaikum pak” Pak Har pun menghentikan tadarusnya.
“walaikumsalam warohmatullohi wabarokatu , ada apa ini?” tanya nya.
“begini pak, saya mau nanya praktek sholat istiqoroh. Soalnya saya mau minta petunjuk buat SMA saya nantinnya.” Terang Alika. Pak Har pun menjelaskan praktik solat tersebut , bahkan menuliskan doa sesudah solat untuk nya. (baiknyaa )

Malamnya Alika pun sholat istiqoroh, dia mencoba untuk benar- benar khusyuk saat ini. Diapun mencari tempat yang strategis, sepi dan pastinya adem. Tak lama dia berputar-putar di rumahnya , Alika menemukan tempat yang di nilainya memenuhi standar tempat  khusyuk untuk sholat. Yaitu di gazebo lantai atas rumahnya. Dengan presepsi, solat di luar ruangan lebih dekat dengan langit, jadinya Allah akan cepat menjabah doanya. Dengan bermukena-kan putih-putih, Alika memulai sholatnya.

Di Roka’at pertama , dia mendengar suara orang menjerit dari jalanan depan rumahnya. Tapi dia tetap meng’acuhkan nya dan menata hatinya lagi untuk lebih khusyuk. Sampai akhrinya terlalu banyak orang yang berteriak histeris dari bawah rumahnya, mengganggu ke khusyukan Alika. Pikirannya buyar dan dia membatalkan sholatnya, untuk melihat apa yang terjadi di jalan depan rumahnya.Dari balik balkon Alika melihat sekeliling, orang- orang berhamburan setelah melihatnya. Dia pun berfikir dan melihat sekitar.tak beberapa lama,

“masya Allah, mereka kira aku pocong! “ Alika bergegas menuju kamarnya , dia tidak mau orang-orang gempar karnanya . apalagi waktu itu ada kejadian hantu kuntilanak di kejar-kejar warga , sampai-sampai di lempari bawang putih oleh warga. Mereka pikir Vampir kali yak( -_-“)

Alika pun mengulang sholatnya di kamar, kali ini bebas hambatan. Setelah sholat dan berdoa, Alika bergegas tidur. Dia mengingat ucapan pak Har, katanya jawaban dari sholat biasanya lewat mimpi.

Tapi tidak untuk malam ini, Alika memang kebo. Kalau sudah ketemu bantal, dia langsung tidur dan bahkan tidak bermimpi sedikitpun saking pulasnya. Sampai pada pagi harinya Alika terlihat kecewa.

“kenapa ka?” tanya Nifa
“aku kok belum di kasih jawaban yah dari sholat istiqoroh ku.” Alika tampak sedih.
“Sholat kamu kurang pol-polan kali, coba kamu sholat di tempat yang sepi dan kalo bisa lebih dekat sama langit” sambung Tara , memberi ide.(presepsinya masih sama).
“kurang apa sih? Aku tuh udah nyoba sholat di gazebo, alhasih malah di sangka pocong sama warga”
“huaahahhahahahahahha.. gebleekk”. ngakak Rurin mendengar penjelasan Alika.
“berarti emang belum buat malam ini, mungkin besok malam, atau enggak lusanya” ucapan Nifa setidaknya lebih membuat Alika tenang.
“iya kali yak...”

esok malamnya, Alika bermimpi . dalam mimpi Alika dia berada di depan papan pengumuman kelulusan sekolahnya, dan di lihat namanya. Di sana jelas tertulis Alika fitri dinyatakan TIDAK LULUS. Alika pun segera bangun dari tidurnya, dia mengingat isi mimpinya dan menangis.

Keesokannya,

“ gimana Ka? Udah dapet mimpi belom?” tanya Tara
“ hikss.. aku malah mimpi gag Lulus UN “ Alika meringis.
“Huuaahahahahhahah.. tambah gebleekk “ ngakak Rurin bahkan lebih ngakak dari sebelumnya.
“sabar yah Alika sayang.. mungkin itu bukan jawabannya. Kan kamu minta petunjuk antara SMA Negri sama pesantren. Masa’ iya yg keluar mimpinya kamu gag Lulus” kalimat Nifa lagi lagi menyelamatkan hati Alika.
“oohh.. Nifa baik deh .. maksaih banyak nifaaa” sambung Alika
“huh, Nifa si penyelamat datang lagi.. jeng jeng” ucap Rurin, meledek.
“biar aja deh Rin, kamu seneng banget ngetawain Alika nih” sambung Tara

***

Hari ke 3.

“Horeee aku dapet jawaban nyaaa” Alika bersorak gembira di depan teman-temannya.
“yahh, aku kira bakalan ada mimpi kocak lagi hari ini, tau nya udah dapet jawaban.” Keluh Rurin .
“mimpinya isinya apa?” tanya Tara penasaran. Di sampingnya Nifa terlihat begitu menunggu jawaban dari Alika.
“Isi nya aku ada di sebuah sekolah, terus aku make seragam SMA Negri. Dan disana banyak orang –orang yang aku gag kenal”.  jawab Alika senang. Seketika Nifa berbalik dengan wajah sedih.
“kamu kenapa Fa? Kamu gag suka yah, aku masuk SMA Negri?” . mimik wajah Alika seketika berubah.
“aku Cuma sedih aja, berarti kita gag bisa bareng-bareng lagi dong “
“kok jadi melow gini sihh.. dimana pun itu, kita tetep sahabatan tau. Jangan jarak di jadi’in penghalang kebersamaan kita “ itu pertama kalinya Rurin berkata bijak, dan mengaggetkan semuanya.
“oohhh... rurin, so sweett sini aku peluk” ucap Tara, Nifa, Dan Alika, menggoda Rurin.
“iyeekksss.. enggak mauuuu!! Jangan coba-coba yahhh “ ucap Rurin jadi salah tingkah.
“hahahahhahahahha,dih Rurin jadi salting gitu” ucap Alika, suasana jadi berubah penuh tawa . Alika pun tau, semua keraguan kita menjadi lebih ringan setelah kita menyerahkan semuanya kembali kepada ALLAH SWT.

Selesai

Blog pengirim karya indah ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar